1. Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut?
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta arus
Informasi di era Revolusi 4.0 atau sering disebut era digital saat ini sangat
pesat. Perkembangan ini mempengaruhi semua aspek kehidupan termasuk lembaga-lembaga
sosial. Kemampuan dalam melakukan penyesuaian (adjustment) terhadap tuntutan
era digital menjadi tantangan besar. Pendidikan sebagai salah satu lembaga
vital suatu bangsa harus melakukan perubahan progresif sesuai perkembangan
zaman.
Pendidikan diharapkan dapat mewujudkan cita-cita bangsa sesuai amanat
UndangUndang Dasar 1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam UUD 1945
Pasal 31 Ayat 1-2 dan Pasal 32 secara tegas mengatur tentang pendidikan.
Berdasarkan UndangUndang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 1
bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan di tengah perkembangan zaman
yang semakin modern pada era digital saat ini, peningkatan kompetensi guru
harus terus diupayakan guna menghadirkan pembelajaran yang berkualitas. Dalam
hal ini guru menjadi ujung tombak dalam mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yakni kompetensi profesional,
pedagogi, kepribadian, dan sosial, harus mampu diimplementasikan dalam
lingkungan sekolah. Faktanya, tidak semua guru dapat menjalankan semua
kompetensi secara proporsional. Keempat kompetensi yang mestinya harus dimiliki
dan dijalankan namun berbanding terbalik dengan kondisi riil di lapangan saat
ini. Tidak sedikit guru fokus mengajar atau menyampaikan materi pembelajaran
namun mengabaikan kompetensi lainnya seperti kepribadian dan sosial. Sehingga
guru terkesan bersikap acuh terhadap perkembangan peserta didik. Untuk itu,
dibutuhkan elemen-elemen penggerak dalam pendidikan untuk mendorong guru
sebagai ujung tombak menjadi lebih tajam menyelesaikan persoalan pendidikan
saat ini, terutama di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum usai. Hal
inilah yang menjadi motivasi mendasar penulis untuk mengikuti program Guru
Penggerak dengan harapan dapat menjadi penggerak untuk diri sendiri, terlebih
lagi penggerak bagi guru-guru yang lainnya dalam meningkatkan kompetensi diri
Meski demikian, menjadi penggerak bagi orang lain memanglah bukan
perkara mudah, namun hal ini akan menjadi tantangan yang luar biasa dan menjadi
sebuah kebanggaan tersendiri ketika mampu menggerakkan orang lain menjadi lebih
baik. Menurut penulis, kuncinya cukup sederhana yakni meningkatkan intensitas
interaksi melalui programprogram berbagi melalui konsep kolaborasi dengan para
guru lainnya. Hal ini sangat dimungkinkan dapat meningkatkan gairah mengajar
dan mendidik generasi bangsa. Dengan program sederhana tersebut akan banyak
pengalaman dan ilmu-ilmu baru yang diperoleh dan dapat diterapkan di sekolah
masing-masing. Penulis meyakini bahwa setiap orang memiliki kapasitas dan
kapabilitas untuk dieksplorasi. Permasalahannya adalah kemauan dari setiap
individu untuk berkreasi dan berinovasi masih minim dan perlu didorong untuk
berkembang. Selain motivasi yang telah dipaparkan di atas, motivasi lainnya
yang mendorong penulis mengikuti program Guru Penggerak adalah ilmu dan
pengalaman baru yang langka dan berharga. Terlebih lagi pemerintah sangat
gencar mensosialisasikan berbagai manfaat dan keuntungan menjadi guru penggerak
untuk masa yang akan datang
2. Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan contohnya!
Selain motivasi yang kuat, kelebihan-kelebihan lainnya yang penulis
miliki untuk mendukung peran sebagai Guru Penggerak nantinya, seperti
penghargaan dan berbagai pelatihan-pelatihan teknis dan non teknis di bidang
pendidikan yang pernah diikuti dan lulus, diantaranya:
1. Menjadi Finalis Olimpiade Guru Nasional (OGN) Tahun 2019 mata
pelajaran Sosiologi yang diselenggarakan oleh Direktur Pembinaan Guru
Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. OGN berlangsung di Atlit
Century Hotel, Senayan Jakarta pada 29 April s.d 3 Mei 2019.
2. Sekolah mendapatkan piagam penghargaan atas partisifasi aktif dan
pengimbasan yang dilakukan oleh penulis sebagai peserta pada Program Guru
Belajar dan Berbagi Seri Asesmen Kompetensi Minimum. Kegiatan ini
diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 1 Maret 2021 secara daring/online
melalui Portal Guru Belajar dan Berbagi Kemendikbudristek (https://ayogurubelajar.kemdikbud.go.id/).
3. Bimbingan Teknis Kurikulum 2013 Bagi Guru Madrasah sebagai peserta
yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Timur.
Bimbingan Teknis dilaksanakan pada 25 - 27 Nopember 2013 bertempat di MTsN.
Model Selong.
4. Pendidikan dan Pelatihan Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi
Administrasi Pembelajaran Bagi Guru di Lingkungan KKM MA Anjani Kementerian
Agama Kabupaten sebagai peserta yang diselenggarakan oleh Balai Pendidikan dan
Pelatihan Keagamaan Denpasar Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 26 Februari s.d 4 Maret 2015 bertempat di
Selong, Lombok Timur.
7. International Seminar dengan tema "Pelatihan dan Penulisan
Jurnal Internasional Untuk Guru Sekolah Menengah" sebagai peserta yang
diselenggarakan oleh Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan
Khusus, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Kegiatan ini dilaksanakan pada 2 Mei 2019 bertempat di Atlet
Century Hotel, Senayan Jakarta.
8. Webinar dengan tema "Blended Learning dalam Pembelajaran
Sosiologi: Tips Meramu Kombinasi Aktivitas Belajar Daring yang Tepat"
Tahap 2 sebagai peserta yang diselenggarakan oleh PPPPTK PKn dan IPS. Kegiatan
ini dilaksanakan pada 4 Juni 2020 secara daring/online melalui Zoom Meeting
10. Webinar "Peran Pramuka Dalam Pembentukan Karakter Siswa"
sebagai peserta yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Mandalika
(Undikma) Mataram. Kegiatan ini dilaksanakan pada 23 Februari 2021 secara
daring/online melalui Zoom Meeting
11. Pelatihan pada Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Semangat Guru:
Kemampuan Nonteknis Dalam Adaptasi Teknologi sebagai peserta yang diselenggarakan
oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kegiatan ini dilaksanakan pada 21 Juni - 25
Agustus 2021 secara daring/online melalui Portal Guru Belajar dan Berbagi
Kemendikbudristek (https://ayogurubelajar.kemdikbud.go.id/). 12. Peningkatan
Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) Level Literasi -
Provinsi NTB sampai dengan level 4 (lever terakhir) sebagai peserta yang
diselenggarakan oleh Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan
Kebudayaan. Kegiatan ini dilaksanakan sejak pada 20 Maret 2019 hingga 21
Oktober 2020
3. Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, penulis dalam melaksanakan tugas
dan tanggungjawab sebagai guru di satuan pendidikan telah melakukan beberapa
upaya untuk meningkatkan kemampuan guru terutama dalam hal membuat laporan
hasil penilaian peserta didik berbasis aplikasi excel. Penulis terus berupaya
memperkenalkan dan memanfaatkan aplikasi kepada para guru lainnya. Upaya ini
dilakukan penulis murni untuk berbagi dengan para guru lainnya dalam rangka
mengefisiensikan pekerjaan. Aplikasi ini bukan hak cipta penulis namun
pengembangan pada beberapa instrumen penilaian dilakukan untuk melengkapi form
penilaian yang ada. Bimbingan intens dilakukan untuk memberikan pemahaman dan
penguasaan terhadap sistem kerja aplikasi tersebut. Dengan adanya aplikasi
pengolahan nilai ini dapat mempermudah sistem pelaporan hasil penilaian oleh
guru
memperkenalkan aplikasi pengolahan nilai, penulis juga aktif memberikan
pendampingan dalam penyusunan program kerja pembelajaran kepada beberapa guru.
Dengan pengenalan aplikasi dan pendampingan yang penulis lakukan sangat
berdampak positif terhadap kemajuan pada diri guru maupun pada aspek managemen
sekolah. Meski status penulis hanya sebagai guru honorer tanpa menjabat posisi
penting di sekolah, namun aktifitas pengembangan diri maupun kelompok intens
dilakukan dengan sukarela. Pendampingan yang dilakukan penulis fokus pada
bidang yang ditekuni dan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki berdasarkan
penghargaan dan pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti. Selain itu, berbekal
pengalaman mengikuti kegiatan Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) hingga level
terakhir (level 4) sekaligus menjadi Sahabat Rumah Belajar Kemendikbud untuk
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2020, penulis meyakini bahwa hal
tersebut dapat menjadi modal awal untuk melakukan berbagai inovasi maupun
gerakan-gerakan pemberdayaan terkait pembelajaran berbasis teknologi.
Inovasi lainnya yang pernah penulis lakukan yakni berhasil membawa
ekstrakurikuler gerakan pramuka sebagai juara harapan II tingkat nasional
mewakili provinsi NTB usai melalui berbagai tahapan seleksi dari tingkat kecamatan,
kabupaten, dan provinsi. Event tersebut merupakan Lomba Gugus Depan (LGU)
Unggul dan Kepak 2019. Saat ini penulis ditugaskan pada ekstrakurikuler lain
yakni ekstrakurikuler jurnalistik. Ekstrakurikuler ini baru didirikan pada
tahun pelajaran 2021/2022. Untuk itu dibutuhkan inovasi, gerakan, maupun
pemberdayaan guna meningkatkan prestasi. Terakhir, ekstrakurikuler ini berhasil
meraih juara I penulisan berita dalam kegiatan Jambore Jurnalistik Siswa
SMA/MA/Sederajat Tahun 2021 tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat. Prestasi ini
merupakan prestasi perdana dan keikutsertaan yang pertama kalinya. Bersaing
dengan sekolah-sekolah unggulan di seluruh provinsi NTB merupakan tantangan yang
luar biasa dan membutuhkan kegigihan dan strategi jitu untuk dapat memenangkan
kompetisi. Dengan pengalaman yang baru tentu siswa/siswa juga membutuhkan
dorongan moril dan mental yang kuat. Berangkat dari uraian di atas, penulis
merasa pelu dan harus terlibat secara intensif dalam berbagai program-program
pemerintah terkait pendidikan, salah satunya program Guru Penggerak. Program
Guru Penggerak merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Pusat melalui
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dengan program ini
semua guru di seluruh Indonesia mendapatkan kesempatan yang sama untuk
mengembangkan kompetensi diri dan sekaligus sebagai penggerak bagi para guru
lainnya untuk meningkatkan profesionalisme di bidangnya
Untuk menjadi bagian dari Guru Penggerak, seorang guru harus memiliki
motivasi yang kuat dan kelebihan-kelebihan yang dapat mendukung perannya
sebagai Guru Penggerak. Dengan motivasi dan keinginan untuk berkembang yang
kuat akan menjadi dasar yang paling fundamental dalam keberhasilan sebagai Guru
Penggerak dengan maksimal
Selain motivasi yang kuat, kelebihan-kelebihan lainnya yang penulis
miliki menjadi modal awal yang baik untuk mendukung peran sebagai Guru
Penggerak nantinya, seperti penghargaan dan berbagai pelatihan-pelatihan teknis
dan non teknis bidang pendidikan. Dengan berbagai penghargaan mengikuti
kompetisi dan pengalaman-pengalaman mengikuti pelatihan baik di tingkat
kabupaten hingga internasional diharapkan dapat menjadi pertimbangan panitia seleksi
Calon Guru Penggerak tahun 2021 untuk menerima penulis sebagai Guru Penggerak.
Hal tersebut juga diharapkan dapat menjadi pendukung dalam menjalankan peran
sebagai Guru Penggerak nantinya. Tidak dipungkiri bahwa pentingnya pengalaman
sebagai pendukung dalam menjalankan peran sebagai Guru Penggerak tidak terlepas
dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta arus Informasi
di era Revolusi 4.0 atau sering disebut era digital saat ini sangat pesat.
Perkembangan ini mempengaruhi semua aspek kehidupan termasuk lembaga-lembaga
sosial. Kemampuan dalam melakukan penyesuaian (adjustment) terhadap tuntutan
era digital menjadi tantangan besar. Pendidikan sebagai salah satu lembaga
vital suatu bangsa harus melakukan perubahan progresif sesuai perkembangan
zaman
4. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama
Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!
Untuk mencapai tujuan bersama dibutuhkan komitmen bersama melalui komunikasi yang intensif. Faktanya, membangun komunikasi satu arah yang efektif tidak semudah yang dibayangkan. Dibutuhkan pendekatan dan kesepahaman bersama terkait tujuan yang akan dicapai. Kesulitan dalam membangun komunikasi pasti terjadi termasuk yang saya alami sendiri. Sebagai contoh ketika saya ditugaskan sebagai koordinator penilaian dalam kegiatan evaluasi kinerja (evakin) kepala sekolah tahun 2021 tepatnya pada bulan Oktober ini, penulis sedikit kesulitan dalam mengarahkan anggota yang notabane guru dengan status PNS, sementara saya sendiri masih honorer. Tidak sedikit para guru yang terlihat acuh terhadap koordinasi yang saya lakukan. Hal ini cenderung menghambat proses persiapan dan pengumpulan data hasil penilaian sebagai bahan evakin kepala sekolah 2021. Meski demikian, berbagai upaya tetap dilakukan guna optimalisasi persiapan evakin itu sendiri.
5. Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang telah direncanakan
Secara umum, kesulitan dalam bekerja sama dengan pihak lain tidak terlalu berat karena saya sendiri termasuk pribadi yang suka berkolaborasi dan terbuka dengan pendapat orang lain. Sehingga jika pun terjadi penolakan terhadap ide dan gagasan yang saya berikan merupakan hal yang wajar dalam sebuah tim. Yang terpenting adalah tujuan bersama dapat tercapai, baik dengan ide saya sendiri maupun dengan ide dari orang lain yang sekiranya lebih bagus. Bagi saya, ide terbaik dapat muncul dari mana saja dan dari siapa saja. Untuk itu, tugas kita adalah melaksanakan suatu program yang telah disepakati bersama dengan baik guna mewujudkan hasil kerja yang sesuai dengan perencanaan awal. Keberhasilan sebuah program bukan terletak pada kualitas ide melainkan akan bergantung pada kualitas kerja. Dengan demikian, orientasi kerja bagi saya adalah proses dan hasil. Pada prinsipnya keberhasilan program merupakan keberhasilan bersama dan begitu juga sebaliknya. Saya meyakini bahwa cara-cara seperti ini akan berdampak positif terhadap keberlangsungan suatu organisasi.
6. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja sama?
Sebagaimana yang telah saya uraikan sebelumnya bahwa untuk mencapai
tujuan bersama dibutuhkan komitmen bersama melalui komunikasi satu arah yang
intensif. Faktanya, membangun komunikasi satu arah yang efektif tidak semudah
yang dibayangkan. Dibutuhkan pendekatan dan kesepahaman bersama terkait tujuan
yang akan dicapai. Kesulitan dalam membangun komunikasi pasti terjadi termasuk
yang saya alami sendiri.
Untuk itu, upaya terpenting yang saya lakukan dalam mencapai komitmen
dengan berbagai pihak dalam bekerja sama adalah upaya persuasif. Upaya ini saya
yakini lebih efektif dalam mengatasi berbagai kesulitan dalam mencapai
kesepakatan bersama. Memberikan pemahaman yang jelas dan dengan cara yang
sederhana terkait sistem kerja dan tujuan akhir akan lebih mudah diterima oleh
berbagai pihak mana pun, termasuk dari latar belakang status sosial yang lebih
tinggi dalam struktur organisasi. Selain itu, upaya merangkul, mengakomodir,
dan memfasilitasi berbagai kepentingan atau kebutuhan anggota dengan baik akan
mempengaruhi tingkat motivasi kerja para pihak yang terlibat semakin tinggi.
Pada dasarnya adalah membangun transparansi dalam bekerja sehingga dapat
meminimalisir kesalahpahaman dalam bekerja sama
Bagaimana hasilnya?
Setelah menerapkan langkah-langkah persuasif, meningkatkan intensitas
komunikasi satu arah untuk membangun kesepahaman bersama, mengakomodir berbagai
kepentingan anggota, memberikan motivasi, perlakukan yang adil bagi seluruh
pihak dan menghidari SARA dalam kerja tim ternyata berhasil membangun
kolaborasi yang efektif dan mempercepat proses kerja sama. Antusiasme para
pihak dalam membangun komitmen bersama nampak dari proses yang cepat dan hasil
yang memuaskan. Sebagai contoh, saat ini saya tidak lagi kesulitan dengan data
yang saya butuhkan dalam persiapan evakin 2021. Sebagian besar para guru
memberikan support yang bagus dalam memenuhi tuntutan kerja
7. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui dalam menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang paling menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda. Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas!
Setiap pekerjaan tentu memiliki tantangan tersendiri. Permasalahan dalam melaksanakan pekerjaan pasti ada dengan kompleksitas masalah yang beragam. Saya sendiri dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik sering mengalami hal tersebut. Sebagai contoh, ketika saya ditugaskan sebagai pembina ekstrakurikuler pramuka yang baru di sekolah terdapat berbagai macam masalah, seperti soliditas anggota, sara dan prasarana yang kurang, administrasi yang berantakan hingga prestasi yang menurun. Pada posisi ini saya merasa dihadapkan dengan masalah yang sangat kompleks dan membutuhkan penyelesaian yang segera dan efektif dengan strategi yang jitu.
8. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu Anda menghadapinya?
Dalam menghadapi situasi seperti ini tentu dibutuhkan strategi jitu.
Strategi jitu yang saya maksud adalah dengan melakukan kolaborasi dan kerja
sama dengan berbagai pihak terkait guna membantu memahami akar permasalahan
dengan baik sehingga penanganan yang dilakukan menjadi tepat. Pihak- pihak yang
cukup mengerti dengan permasalahan ini tentu para pemangku kebijakan seperti
kepala sekolah beserta jajarannya dan warga sekolah lainnya. Selain itu, pihak
yang terkait secara langsung adalah orang-orang yang pernah terlibat dan
memiliki andil di dalam ekstrakurikuler pramuka, seperti pembina sebelumnya,
pelatih, ketua, dan para anggota yang dirasa mengerti dan paham dengan
permasalahan yang sedang terjadi.
Saya meyakini bahwa setiap permasalahan pasti ada penyelesaian. Meski di awal saya menjabat sebagai pembina ekstrakurikuler pramuka dengan berbagai permasalahan yang ada, saya tetap optimis dapat menyelesaikan setiap permasalahan organisasi dan keluar sebagai pemenang. Kompleksitas permasalahan yang ada selalu ada celah dan peluang penyelesaian masalah seperti keinginan untuk berdiskusi secara terbuka dari para anggota. Hal ini saya manfaatkan untuk membuka forum diskusi guna mencari dan menyepakati solusi yang paling bijak tanpa merugikan maupun menguntungkan sebagian pihak.
9. Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?
Permasalahan yang ada dalam sebuah organisasi harus dapat diselesaikan
dengan baik. Dibutuhkan kebijaksanaan seorang pemimpin dalam memberikan
keputusan yang adil bagi semua anggota. Saya sendiri setiap keputusan atau
kebijakan yang saya ambil dalam menyelesaikan berbagai permasalahan internal
organisasi selalu memperhatikan kepentingan bersama tanpa merugikan maupun
menguntungkan sebagian pihak. Keputusan bersama dapat diambil dalam forum
diskusi terbuka sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Jika pun tidak ada kesepakatan bersama yang dianggap tepat dan
memuaskan maka pemimpin dapat menghadirkan opsi-opsi yang paling mendekati
kepuasan bersama. Dalam posisi ini dibutuhkan ketegasan dan kebijaksanaan
seorang pemimpin dengan tetap mengakomodir kepentingan para anggota. Artinya
permasalahan dalam sebuah organisasi tidak boleh dibiarkan berlarut-larut tanpa
kepastian. Harus ada penyelesaian yang bijak agar permasalahan tidak membias
dan berdampak negatif terhadap kesehatan organisasi dan keutuhan para anggota.
Kita menyadari bahwa pada dasarnya tidak ada keputusan yang sempurna
dan diterima 100% oleh berbagai pihak terkait. Akan selalu ada ketidakpuasan
pada diri anggota dan hal ini merupakan sesuatu yang wajar dalam organisasi.
Untuk itu, menurut saya dibutuhkan perhatian seorang pemimpin secara kontinyu
atau keberlanjutan terhadap kepentingankepentingan para anggota yang belum
terakomodir. Seorang pemimpin tidak boleh mengabaikan kepentingan minoritas
anggota. Aspirasi yang disampaikan harus diterima, dianalisis, dan direspon
dengan bijak.
Tindakan apa yang kemudian Anda
ambil dan bagaimana hasilnya?
Pada dasarnya keputusan dalam setiap menyelesaikan permasalahan harus
diambil. Pertimbangan- pertimbangan sebagaimana diuraikan sebelumnya harus
bijaksana dan mengakomodir setiap kepentingan anggota. Untuk itu, dalam konteks
masalah ekstrakurikuler pramuka saya tetap membuat keputusan dengan mempertimbangkan
saran, masukan, dan data yang ada. Langkah pertama yang saya lakukan adalah
menata ulang struktur kepengurusan, mengajukan proposal kebutuhan sarana dan
prasarana, melakukan pembinaan emosional secara intens, dan melaksanakan
program kerja secara aktif. Dengan langkah tersebut mampu membentuk
ekstrakurikuler pramuka SMA Negeri 1 Pringgarata menjadi ekstrakurikuler
unggulan di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga di tingkat nasional.
Terakhir sebelum pandemi Covid-19 melanda, pramuka yang saya bina berhasil
mewakili provinsi NTB berkompetisi di tingkat nasional dan berhasil meraih
juara harapan II usai bersaing dengan 33 provinsi lainnya di seluruh Indonesia
dalam ajang Lomba Gugus Depan Unggul (LGU) Tahun 2019
10. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda. Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut
11. Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri Anda?
Pribadi yang baik adalah pribadi yang jujur dan terbuka dengan kritik, saran dan masukan dari orang lain. Untuk itu saya berusaha mencoba untuk menjadi pribadi yang baik tersebut. Selama mengikuti kegiatan kompetisi maupun pelatihan yang telah saya uraikan pada essay sebelumnya bahwa saya merasa senang dan bangga mendapatkan masukan dan umpan balik dari orang lain. Saya menyadari bahwa masukan dan umpan balik yang saya terima akan berdampak positif bagi diri saya pribadi. Sebagai contoh, ketika dalam kegiatan PembaTIK saya diminta memperbaiki tugas presentasi yang dianggap oleh tutor belum tepat maka saya dengan senang hati memperbaiki tugas tersebut. Begitu juga ketika saya mengikuti OGN 2019, ada banyak kekurangan-kekurangan yang saya miliki sejak seleksi tingkat provinsi hingga nasional namun saya terus berusaha mencoba melakukan perbaikan secara langsung. Saya meyakini bahwa masukan dan umpan balik yang diberikan orang lain kepada saya adalah bagian dari upaya peningkatan kapasitas diri dan profesionalisme saya sebagai guru.
12. Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?
Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik yang disampaikan kepada
saya untuk pengembangan diri, saya juga mencoba aktif dalam menguasai teknologi
website/blog. Selain mengajar saya juga ditugaskan sebagai pengelola website
dan jurnalis sekolah. Dengan tugas ini saya menjadi belajar lebih dalam tentang
dunia website dan pemberitaan. Ada banyak hal dalam dunia teknologi yang mampu
meningkatkan kemampuan diri dan diterapkan dalam pembelajaran. Selain itu saya
juga memiliki website pribadi yakni edukasinfo.com yang ternyata memiliki
manfaat yang luar biasa dalam mendukung proses pembelajaran di kelas, seperti
menjadikan website sebagai media pembelajaran. Dalam website pribadi tersebut
saya isi dengan materi-materi pembelajaran yang dapat diakses oleh semua orang termasuk
peserta didik. Hanya saja, aktif mengelola website dengan mengisi konten-
konten secara rutin sedikit mengganggu waktu istirahat karena kemampuan
manajemen waktu semakin berkurang. Akan tetapi hal tersebut dapat mempermudah
proses pembelajaran di kelas
Selain website, saya juga mencoba membangun konsep hubungan yang Friendly Relationship (bersahabat) dengan peserta didik. Konsep ini pernah saya tulis sebagai best praktis dalam OGN 2019 dan saya tetap praktikkan dalam keseharian di sekolah maupun di luar sekolah. Hasilnya sangat efektif meski terkadang peserta didik secara spontan melemparkan candaan yang di luar normalnya yang membuat sedikit mengganggu, namun saya akui pola ini sangat efektif dalam pembelajaran di kelas. Peserta didik semakin nyaman dan suka dengan pelajaran yang saya ampu. Mereka lebih menghargai keberadaan saya sebagai guru dan menghilangkan kesan siswa takut dengan guru
13. Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan Anda?
Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa pemanfaatan masukan
dan umpan balik dan hal- lain lain di luar kebiasaan dapat mendukung proses
pengembangan diri dan mendukung proses pembelajaran. Untuk itu, proses
pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas menggunakan pola hubungan friendly
relationship telah mampu mempermudah pekerjaan sebagai guru dalam mengajar dan
mendidik. Proses pembelajaran yang berlangsung dengan nyaman akan berpengaruh
terhadap semangat mengajar serta kecintaan terhadap pekerjaan semakin tinggi.
Kualitas pekerjaan semakin baik karena proses pembelajaran yang didukung oleh
aspek-aspek lainnya seperti pemanfaatan teknologi berupa website tersebut.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil proses pembelajaran sangat mempengaruhi kualitas pekerjaan yang saya lakukan. Kemampuan mengelola pembelajaran dengan hasil yang baik dapat menciptakan citra pekerjaan yang semakin baik baik bagi masyarakat maupun bagi diri sendiri. Hasil proses pembelajaran yang baik juga mampu meningkatkan motivasi belajar dan prestasi peserta didik.
14. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya), misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas dan tanggung jawab baru, atau lainnya. Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda melakukan pengembangan tersebut?
Dalam beberapa tahun terakhir ini saya telah melakukan beberapa upaya
pengembangan terhadap orang lain, diantaranya:
Sebagai pemateri dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sosiologi
di MA Anjani Lombok Timur pada Tahun 2015
Mengadakan event lomba pramuka
tingkat Penggalang se-Pulau Lombok sebanyak 2 kali
Membina dan membimbing anggota ekstrakurikuler Pramuka SMAN 1
Pringgarat dalam ajang RCC Universitas Mataram Tahun 2018 dan berhasil sebagai
Juara Umum (Piala Gubernur NTB).
Membina dan membimbing anggota ekstrakurikuler Pramuka SMAN 1 Pringgarata
dalam ajang Temu Aksi Galang-Tegak (Aksi GT) 2019 yang diselenggarakan oleh
Universitas Islam Mataram dan berhasil sebagai Juara Umum (Piala Rektorat)
Membina dan membimbing anggota ekstrakurikuler Pramuka SMAN 1
Pringgarata dalam ajang Lomba Gugus Depan Unggul (LGU) Tahun 2019 hingga
tingkat nasional mewakili provinsi Nusa Tenggara Barat.
Melakukan pengimbasan berupa bimbingan terhadap beberapa guru di SMAN 1
Pringgarata dalam mengikuti pelatihan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) 2021.
Membina dan melatih anggota ekstrakurikuler Jurnalistik SMAN 1 Pringgarata dalam ajang Jambore Jurnalistik Siswa Tingkat SMA/MA/SMK se-NTB Tahun 2021 dan berhasil sebagai juara I kategori penulisan berita. Motivasi saya melakukan pengembangan tersebut murni karena ingin berbagi pengalaman dengan orang lain, disamping ada beberapa kegiatan yang merupakan tuntutan dari program tersebut.
15. Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan
Dalam semua pengembangan yang saya lakukan fokus pada pengembangan
skill peserta didik dan peningkatan kompetensi bidang pendidikan untuk
mendukung peningkatan profesionalisme guru. Untuk melakukan pengembangan
terhadap peserta didik maupun terhadap guru dibutuhkan kesepahaman bersama
untuk mendapatkan kesepakatan. Yang paling penting dalam pengembangan ini
adalah membuat sebuah komitmen bersama untuk maju dan berkembang di awal
pertemuan. Dengan demikian, kesadaran dari diri sendiri akan muncul dan menjadi
motivasi untuk melakukan pengembangan secara maksimal.
Saya meyakini bahwa sehebat apapun saya dalam mengembangkan orang lain tidak akan berarti apapun tanpa kesadaran dari diri orang yang dibimbing. Setelah kesepakatan tercapai maka yang tidak kalah pentingnya adalah konsistensi dalam melaksanakan pengembangan. Ketekunan dan keuletan dalam melakukan kegiatan harus dimaksimalkan guna mencapai hasil yang optimal. Pada prinsipnya adalah kemauan untuk belajar dan berkembang. Seringkali kita memiliki kemampuan tapi tidak ada kemauan untuk berkembang maka sulit untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Akan tetapi sebaliknya, meski kemampuan kurang namun memiliki kemauan dan semangat belajar yang tingga maka hasilnya akan maksimal
16. Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?
Dalam proses pengembangan terhadap orang lain dibutuhkan dukungan moril
maupun materil, seperti halnya yang saya lakukan. Mengelola, membina, dan
membimbing sebuah kelompok bukan perkara mudah. Dengan karakteristik dan
pribadi yang beragam dari anggota dibutuhkan usaha maksimal dalam upaya
pengembangan. Selain itu dukungan yang optimal sangat dibutuhkan, baik dukungan
materil maupun non-materil. Secara psikologis, para peserta pengembangan sangat
membutuhkan dukungan semangat atau motivasi dari orang lain untuk berkembang.
Mental yang kuat juga menjadi bagian yang penting dipupuk.
Selain itu, dalam beberapa kegiatan tidak dipungkiri bahwa selalu
membutuhkan dukungan materil berupa pendanaan atau financial. Dukungan
financial sangat dibutuhkan untuk memenuhi biaya operasional kegiatan tersebut.
Sebagai contoh, pada kegiatan pengembangan dalam bentuk lomba tentu sangat
membutuhkan biaya kegiatan. Dukungan financial sering kali menjadi hambatan
dalam melakukan kegiatan di luar sekolah. Hanya saja selama ini mampu diatasi
dengan komunikasi yang baik dan intensif bersama para pemangku kebijakan.
Dengan komunikasi yang baik akan selalu ada solusi penyelesaian masalah yang
dihadapi, sehingga hal ini bukan merupakan hambatan yang serius. Menjaga
semangat belajar orang yang dibimbing sangat penting dilakukan guna mencapai
hasil yang optimal. Upaya sederhana yang biasa dilakukan adalah terus
memberikan perhatian yang intensif dan membantu menyelesaikan berbagai masalah
yang dihadapi selama mengikuti pengembangan. Bila perlu diberikan penghargaan
bagi peserta yang serius mengikuti kegiatan
Bagaimana hasilnya?
Setelah menerapkan berbagai upaya dan langkah-langkah strategis sebagaimana yang diuraikan sebelumnya berhasil mengembangkan skill dan kompetensi diri yang semakin baik. hal tersebut terbukti dengan keberhasilan menjadi juara, suksesnya event-event yang digelar, dan mampu lulus pelatihan bagi peserta pengembangan diri. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya dapat berbagi ilmu dan pengalaman kepada orang lain, baik secara sukarela maupun dengan tuntutan tugas atau pekerjaan. Semoga pengalamanpengalaman ini dapat menjadi modal awal mengikuti seleksi calon guru penggerak dan harapannya dapat diterima menjadi guru penggerak.