Buku panduan belajar kemendikbud RI. (FOTO: Istimewa)
Terkait masuknya nama organisasi Kemasyarakatan islam NU atau Nahdlatul Ulama sebagai salah satu organisasi radikal dalam buku panduan belajar untuk kelas V SD, Mendikbud RI (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia), Muhajir Efendi berjanji akan memperbaikinya.
"Akan segera diperbaiki, Saya sudah minta Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan, untuk berkonsultasi dengan pihak-pihak yang berkeberatan bagaimana baiknya," ujar Muhajir saat diwawancarai TIMES Indonesia, Selasa (5/2/2019).
Muhajir menjelaskan, buku yang beredar tersebut sudah digunakan sejak tahun 2014 dan sudah dua kali mengalami revisi.
"Memang banyak yang menanyakan itu melalui WA, dan buku itu sudah mengalami revisi. Yang terakhir saya yang menandatangani tetapi hanya menambah muatan materi informatika.
Sebagai informasi, sebelumnya beredar buku panduan belajar untuk kelas V SD melalui beberapa whatsup group. Dalam buku panduan belajar yang diterbitkan Kemendikbud RI pada 2017 tersebut menyebutkan organisasi islam terbesar di Indonesia yakni NU masuk kategori sebagai ormas radikal. (*)
Tolong teman2 koreksi teks pada buku ini alinea yang berjudul "masa awal radikal", apakah tdk akan menimbulkan ketersinggungan bagi warga NU ?
Dan tidak usah ramai bagi sekolah yang sudah kebagian buku itu, ini jawaban Dinas Pendidikan Kab. Pamekasan: "Ya, mungkin salah satu alternatif adalah menyobek halaman dimaksud. Tapi mohon biar gak heboh yang menyobek gurunya saja. Nanti dikembalikan pada siswanya lagi. Mudah-mudahan cuma 1 halaman itu saja yg bermasalah" Ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kab. Pamekasan